SEKILAS TENTANG PG PADJARAKAN
Beroperasi
sejak masa kolonial, sebelum restrukturisasi BUMN Perkebunan tahun
1996 PG yang administratif masuk wilayah Kabupaten Probolinggo ini
menjadi unit usaha PTP XXIV-XXV. Pada tahun 2010, PG Padjarakan
merencanakan giling tebu sebanyak 145.080,2 ton (tebu sendiri 9.115,2
ton dan tebu rakyat 135.965,0 ton) yang diperoleh dari areal seluas
2.062,4 ha (TS 109,9 ha dan TR 1.952,5 ha). Gula dihasilkan
diproyeksikan mencapai 11.323,5 ton (milik PG 4.301,2 ton dan milik
petani 7.022,3 ton) dan tetes 6.528,7 ton. Selain areal berasal dari
kecamatan dalam wilayah Kabupaten Probolinggo, juga terdapat di
Kabupaten Lumajang yang pembinaannya dilakukan PG Padjarakan sejak
awal. Kapasitas PG 1.382 tth (tidak termasuk jam berhenti) atau 1.245
tth sudah termasuk jam berhenti.
PG
Gending beberapa kali mengalami pemantapan kapasitas sejalan
meningkatnya ketersediaan tebu dari yang semula hanya 1.100 tth.
Pengembangan areal terus dilakukan, baik TS maupun TR, seirama
kapabilitas PG untuk menggiling tebu lebih banyak. Sasaran utama adalah
daerah sawah berpengairan teknis yang secara agronomis juga digunakan
untuk budidaya padi dan palawija. PG Padjarakan yakin melalui
penerapan agroekoteknologi, kecukupan agroinputs, penataan masa
tanam, dan perbaikan manajemen tebang-angkut, produktvitas yang
meningkat akan menjadi daya tarik bagi petani untuk menjadikan tebu
sebagai komoditas alternatif. Selain itu, pengembangan juga dilakukan
ke lahan kering sepanjang air dapat dipompa secara artesis. Upaya
menarik animo petani juga dilakukan melalui perbaikan kinerja pabrik dan
kelancaran giling.
Sadar
akan pentingnya tebu rakyat dalam pemenuhan kebutuhan bakan baku dan
pengembangan PG lebih lanjut, pelayanan prima kepada petani teru
diupayakan dengan sebaik-baiknya. Secara periodik, PG menyelenggarakan
Forum Temu Kemitraan (FTK) guna membahas berbagai persoalan yang dihadapi petani, baik di luar maupun dalam masa giling.
Dalam
upaya peningkatan produktivitas, PG Padjarakan antara lain melakukan
optimalisasi masa tanaman dan penataan varietas menuju komposisi ideal
dengan proporsi antara masak awal, tengah dan akhir dengan sasaran
2010/11 berbanding 30-40-30. Melalui kebun semacam ini, petani
diharapkan dapat belajar lebih banyak tentang pengelolaan kebun melalui best agricultural practices.
PROFIL ADMINISTRATUR
Sejak
April 2009, Administratur PG Padjarakan dijabat Wahyu Murdayat. Lahir
di Semarang tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan S-1 Mekanisasi
Pertanian dari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada.
Tambahan pendidikan antara lain Kursus Manajemen Perkebunan dari Lembaga
Pendidikan Perkebunan. Selain itu, beberapa kali mendapatkan pelatihan
bidang agronomi, penyuluhan pertanian, dan kepemimpinan sosial.
Mengawali
karier sebagai Agronomist/Sinder Wilayah di PG Pradjekan/PTP XXIV-XXV.
Dalam perjalanan kariernya Wahyu Murdayat, antara lain pernah menjabat
Kepala Bagian Tanaman PG Pandjie, Kepala Bagian Tanaman PG Assembagoes,
Staf Senior Bidang Agronomi di Kantor Pusat, Kepala Bagian Tanaman PG
Kedawoeng, dan Kepala Bagian Tanaman PG Semboro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar